Rahasia Makna



Rahasia Makna

Saat Mulut tak berkata,
Saat Mata sulit terbuka,
Tangan tak dapat meraba,
Dan Kaki tak mampu melangkah,
Disitu lah Semesta bekerja.

Detak jam dinding tua di kamar ku mengingatkan ku sudah larut malam. Jarum panjang dan pendek sudah bertemu tepat pada angka duabelas.
Dia seolah-olah berkata hanya Aku dan Kamu yang masih terjaga selarut ini.
“ Apa yang sedang engkau renungkan?”
“ Mengapa engkau masih terjaga selarut ini?”

Ku tak menghirau pikiran itu, ku buka jendela kamar ku dan kemudian angin sepoi-sepoi masuk datang dari heningnya malam, dia seolah datang dengan sejuta cerita tentang apa yang terjadi diluar sana.

Dalam Keheningan ,
Telinga masih terjaga,
Semesta seolah-olah bercerita,
Tentang Rahasia,
Dari Bahasa,
Yang tak pernah ada.

“ Hidup ini keras dan kejam kan?…”
“ Tak ada belas kasihan yang ada hanyalah persaingan untuk merebut tahta dan harta belaka”
Lagi-lagi jam dinding memecahkan keheningan malam ini.

“ Ahh… mengerti apa kamu tentang hidup ini?, Engkau yang hanya tergantung kaku di tembok dengan jarum panjang dan pendek mu yang hanya berputar-putar pada keduabelas angka itu! Dan ahh…”
“yaa. Hidupmu hanya sebentar saja, sedangkan aku yang kau bilang tergantung kaku ini telah menyaksikan semua peristiwa hidupmu dan juga hidup nenek moyangmu sejak berabad-abad dan sedetikpun tak pernah ku lewatkan.”

Tak perlu Kata,
Cukup Telinga,
Dan Peka,
Untuk mencerna Makna.

___ 

Suatu saat 
di lembah Nazareth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *


Cari Artikel