Bahwa ada Takdir, Hidup Itu Tetap Perlu Didesain
Siapakah di antara kita yang tak ingin masa depannya seindah yang dibayangkan dalam hidup pun kehidupannya?
Dok. pribadi |
Memiliki tabungan 1 M, pekerjaan, rumah bertingkat dengan taman yang indah di lengkapi kolam renang, mobil, pakaian branded, ditambah memiliki pasangan yang gagah dan seksi..
Ahh lengkap sudah rasanya..
Kenikmatan apalagi yang mau kau dustakan?
Semua itu tentu punya nilai dan kebanggaan tersendiri. Bagaimana tidak? bukankan itu adalah tolak ukur kesuksesan? kita akan di 'nilai' dan di 'akui' dengan apa yang kita pakai dan miliki. Begitulah realita.
Sebulan terakhir ini saya kemudian bertanya bagaimana dengan masa depan saya: Karir, memiliki apa, tinggal dimana pun menikah dengan siapa.?
Sederhana, hidup itu perlu di desain. Rumit; tentu, gagal; mungkin.
Tak masalah sekali, dua kali, tiga kali atau berkali-kali jatuh, yang terpenting kita bisa bangkit.
Lirik lagu.. "aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi" pun ungkapan "Miskin tapi bahagia, bahagia tapi miskin" hendaknya menjadi bensin untuk membakar semangat bahwa hidup tak sebercanda itu.
Pada akhirnya, kita sendirilah yang memutuskan masa depan kita: hendak menjadi apa, tinggal dimana dan hidup dengan siapa. Terlepas dari semuanya, yang terpenting saat ini kita telah memulainya bersama siapa.
Sesederhana itu.
Semoga, Kopi kita tidak dingin lagi.