Emas dari Tunisia, Jejak Putri Manggarai Timur di Kempo Internasional

Tentang sang Jawara, sekaligus kata sambutan yang tertunda untuk  Bupati Manggarai Timur


Dok.pribadi

Dalam hidup; kita pasti mengalami pasang surut; tawa dan tangis, jaya dan jatuh, sehat dan sakit pun halnya menang dan kalah. Setiap dinamika adalah proses yang mau tidak mau, suka tidak suka harus kita jalani, itulah kenyataannya.

Beberapa bulan lalu Nusantara patut berbangga hati, atas kejuaraan di Tunisia, Afrika bagian Utara yang diwakili oleh Putra/i terbaik bangsa yang mempersembahkan kado atas kejuaraan dunia yang diperoleh.

Mereka berhasil meraih juara Umum kedua dalam Kejuaraan Dunia tersebut.
Sebagai yang bukan siapa-siapa kita patut mengangkat topi memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk seluruh atlet yang diutus yang telah berjuang dengan segenap jiwa dan raga nya.

Keberhasilan mereka adalah keberhasilan terbesar para Guru/Simpai yang telah berjuang dan memperjuangkan para Jawara. Hormat diberi untukmu para Guru/Simpai sang Teladan dalam Perjuangan.

Dok.Ist


Jakarta..
Waktu itu, saya diberi kesempatan untuk merayakan bersama sang Jawara setibanya mereka di Indonesia.

Saya tak henti-hentinya bertanya; 5W+1H saja tidak cukup untuk mewakili betapa penasarannya saya selama mereka disana, inilah itulah ..
Sederhana sekali pertemuan kami, tiup lilin, doa, makan, menangis dan tertawa bersama: sungguh istimewa..

Tak sampai di saya; Masyarakat Bealaing, Ds Bangka Pau yang terletak dibawah kaki Gunung Mandosawu menyambut sang Jawara dengan cara mereka sendiri. Pembentukan Panitia, persiapan Perarakan, Ibu-ibu mulai sibuk masak sambil Gosip (canda Ibu hhhh) , Persiapan misa Syukuran, Upacara penyambutan di sekolah, goyang patah-patah & lain sebagainya. Ini merupakan bentuk kecintaan mereka pada Simpai Dwi Gadansi, putri Bealaing kebanggaan Manggarai Timur & Istimewa sebagai Putri Nusa Tenggara Timur.

Bupati & seluruh jajaran Pemda Manggarai Timur dengan bangga menyambut sang Jawara.
Titip salam dari kami pak Bupati; Sudah saatnya PEMDA melihat kompetensi dan talenta putri/i daerah. Kita tidak sekedar menunggu bola tapi mari menjemput Bola.
Tidak perlu berlebihan: cukup berikan mereka tempat yang nyaman untuk berlatih, Nutrisi yang cukup (Aqua, syukur-syukur dapat susu, bubur kedelai ehh bubur Kacang)

Berikan juga perhatian bagi mereka: para Guru/Simpai yang selama ini yang begitu Loyal & Totalitas melatih sang Jawara. 

Demikian pak Bupati, atas perhatiannya saya ucapkan Terima kasih.

Ini contoh kata sambutan saya andaikan waktu itu hadir di acara penyambutan.

"Sekali Layar Terkembang, Pantang Surut ke Belakang"

Teruslah mengasah kemampuanmu, latilah adik-adikmu seperti para Guru melatih dirimu sehingga muncul Dwi-Dwi lain di masa yang akan datang, yang membanggakan & mengharumkan 💫

❤💛

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini