Seuntai Doa dan Harapan Seorang Dede

Setiap langkah kami adalah doa bagi mereka..

Dok.pribadi

Dalam hidup ini, kita pasti dikelilingi orang jahat yang dari mereka kita belajar, pun orang baik yang senantiasa mencintai dan menjaga kita. Entah orang tua, saudara, sepupu, sahabat, teman, pacar, mantan, pacar orang; singkatnya mereka semua yang pernah menemani cerita kita dalam separuh pun penuh perjalanan hidup.

Ini adalah salah satu saudara mama, kami sering memanggil dengan sebutan Dede (panggilan om untuk orang Maumere). Namanya Dede Kilat, entah mengapa nenek saya menamainya Kilat. Mungkin saat kelahirannya petir atau kilat sedang menyambar dan menggelegar seluruh isi jagat raya, mungkin.

Sebagai anak sulung, mama tahu benar sifat dan cara mendidik mereka sebagai seorang kakak. Terkadang mama dan mereka sendiri pun menangis jika mengingat kembali bagaimana mama memperlakukan mereka bahkan anak mereka kini. (Hanya mereka yang tahu).

"mama sangat keras," bahasa yang sering mereka keluarkan bahkan dari anak-anak mereka. Ya begitulah mama. Punya caranya tersendiri dalam mendidik.

Keadaan itu sama sekali tak membuat mereka marah apalagi membenci. Baik Om atau pun tanta sangat menyayangi mama bahkan kami keponakan2 mereka. Tak hanya dengan kata, tapi juga perbuatan. Itu sangat kami rasakan.


Seperti namanya; Kilat. Ia juga keras kepala, tapi ia selalu menyambar dan menghujani kami dengan kasih dan cinta. memperlakukan kami bukan sebagai keponakan, tetapi sebagai anak.

Kemarin dia protes karena saya datang sendiri dan tak kunjung kenalkan calon keponakan. Baginya hal yang paling membahagiakan adalah menikahkan dan mengantar kami ke pelaminan.

Saya selalu punya jurus membela diri, dengan cepat saya protes balik, hehehe

" hmmm... gumamnya. Yang penting sehat katanya dengan nada suara memelas sambil memeluk saya".

Untukmu Terima kasih Dede.❣



& Teruntuk Dede Don yang di Surga..

Kami mengasihimu..❣
Kasih yang tak berkesudahan, rumah tempat kami pulang, sosok tempat berbagi duka, bijaksana & bertanggung jawab, kini engkau pergi untuk selama-lamanya. Siapakah yang akan bertanggung jawab & mengurusi kami semua?

 Nia harap Dede juga tidak protes. Cukup kami yang protes mengapa Tuhan memanggilmu begitu cepat.🥺

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini