Mendadak Dipesan Solo Traveler Korea Selatan

 

Dok pribadi Itok Aman

Itok Aman • Teman Ceritamu 


Sore menjelang sekitar jam 4, saya masih tetap seperti biasa. Duduk bersimpul sembari mengutak-atik HP dan menyiapkan handuk untuk mandi. Pekerjaan saya, 90% datang dari HP.

Salah satu tamu saya untuk fullday trip by speedboat masih dijadwalkan besok. Namun dia sudah mendarat di Labuan Bajo pada sore tadi. Ia menginap di salah satu hotel bintang lima di Labuan — hotel yang tak perlu disebutkan namanya karena saya tidak dibayar untuk endorse. Ehmm...!

Mungkin saja ia jenuh di hotel. Kemudian ia menanyakan tour dalam kota apa saja yang bisa dikunjunginya untuk waktu sesore menjelang jam 4 itu. Saya pikir, Batu Cermin dan Bukit Silvya adalah pilihan tepat.

Untuk tidak memakan biaya dan waktu, saya menawarkannya berboncengan di motor butut saya yang tak ada surat-suratnya itu. Ternyata ia suka motoran. Pas sudah.

Tidak butuh waktu lama, saya mandi dan langsung sat-set sat-set menuju hotel tempat ia menginap. Tanpa perlu janjian, Kimmy sudah beberapa menit lebih awal berdiri di depan lobi.

Kemudian di atas motor saya mulai bercerita tentang Labuan Bajo, tentang Goa Batu Cermin, Bukit Silvya, dan beberapa destinasi lain yang layak diceritakan guna memantik rasa penasaran.

Namanya Kimmy Taehee. Seorang gadis cantik asal Korea Selatan dan masih seumuran Maria, istri saya. Perempuan lajang itu sangat fasih berbahasa Indonesia. Ia bekerja di salah satu perusahaan Mobil Hiunday milik Korea Selatan yang sejak tiga tahun lalu melebarkan sayap bisnis ke Indonesia. Tepat kantornya di Kuningan, Jakarta Selatan. Kimmy tinggal di Jakarta belum sampai setahun lamanya. 

Kimmy dikirim oleh perusahannya dari Korea Selatan ke Indonesia. Sebelum ia bekerja, ia diinstruksikan untuk berkuliah di salah satu universitas di Indonesia. Menurut ceritanya, ia ditawarkan di beberapa kampus kelas atas, namun ia memilih satu universitas di Padang. Selama empat bulan pertamanya di kampus, Kimmy sudah dengan mudah menguasai Bahasa Indonesia bahkan fasih berbahasa slang a la Jakarta. 

Baru setengah jalan dari hotelnya menuju Goa Batu Cermin, Kimmy sudah tidak sungkan melepas tawa. Seolah ia bertemu kawan lama padahal kami baru saja berkenalan. 

Beberapa kali di atas motor, selama saya mengemudi ia tidak canggung merabah-rabah kepala saya. "Aku suka rambut kamu," katanya sambil tertawa. 

"Sayangnya saya sudah punya istri," balas saya sambil meramas gagang rem depan. 

Kimmy menjadi penasaran dengan Waerebo setelah mendengar cerita saya dan melihat beberapa foto dan video yang berseliweran di beranda media sosial. Setelah trip lautnya besok, Kimmy menawarkan saya untuk pergi ke Waerebo.

Satu lagi yang saya ingat kata Kimmy, "kamu kalau di Jakarta bisa jadi komedian."

Padahal saya belum sempat menceritakan pengalaman saya selama di Jakarta. Ah, Kimmy! 

Nantikan kelanjutan cerita saya dan Kimmy setelah pulang dari Waerebo. Jangan kemana-mana, tetap jaga keadaan Maria. đŸ˜†

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *